25 Des 2010

Fighting for our Freedom


Kali ini saya tidak hanya ingin menulis, lebih dari itu, saya menulis sambil bernyanyi dan bersenam jemari.
Mengapa?
Agar hati saya dapat terbakar mempersiapkan "kepulangan saya" biar tidak hanya sekedar "pulang". Silahkan ikut bersenandung bersama saya, bila anda mengenali lagu ini :)

We’re fighting for our freedom
We shall not be moved
We’re fighting for our freedom
We shall not be moved

Like the tree that planted on the water shore
We shall not be moved
We’re HI UGM fighting for our freedom
HI UGM shall not be moved

Like the tree that planted on the water shore
We shall not be moved


foto: HI di halaman rektorat

22 Des 2010

Klik PAUSE! Selamat Jadi GILA

05.30. Bangun pagi - Sembahyang - Rock 'n Roll di SwaraGama Fm - On line menengok email; jejaring sosial; beberapa surat kabar - bila ingat membaca sedikit materi kelas / pekerjaan - Mendaftar agenda - Beraktivitas, bermusik, bersekolah, work day!

Pulang - mendapur ambil sendok lalu makan - jadi pendongeng dan pendengar yang baik - On line menengok email; jejaring sosial; beberapa situs hiburan - bila masih mampu menyalakan mata untuk membaca sedikit materi untuk esok - Menulis - Tidur, Hari ini selesai! 00.23.

.Rutinitas.

Diatas sedikit gambaran rutinitas.
Upps, terkadang teramat heran, mengapa sulit sekali untuk mem-PAUSE rutinitas dan melakukan hal - hal gila di luar rutinitas.

Ya! Spontanitas namanya.

.Spontanitas.
Sungguh, saya teramat gila spontanitas bila memang sudah saatnya gila spontanitas. Terkadang saya pun cukup gila dengan rutinitas, namun beruntunglah kegilaan spontanitas masih teramat gila. yes! Seven eleven hidup saya gila spontanitas.

.Spontanitas.
Hampir 11.59 jam rutinitas di luar rumah, ya paling tidak, ada kelebihan 1 menit lebih menang spontanitas.

Namany juga spontanitas, intinya HANYA mem-PAUSE dan beranjak angkat pantat - pikiran - dan angkat mulut tertawa, siul-siul, bersenandung atau cuma melebarkan pipi melempar senyum.

-- Selamat mem-PAUSE diri anda. Selamat menunaikan Spontanitas. Lakukan hal-hal tergila di luar rutinitas kita! --
-apa itu? terserah anda yang jelas bisa buat anda gila! dan pulang membawa energi SUPER Gila untuk melanjutkan hidup anda, rutinitas. Libur Akhir Tahun telah tiba! -

20 Des 2010

Let It Be: Senang tumbuh bersamamu :)


Idealnya nih pastinya sahabat hidup yang selalu ada saat duka dan suka.
Kata orang seih susah, namun beruntung hidup saya dipenuhi sahabat - sahabat yang baik.

Heum, saya tidak memiliki definisi pasti apa, siapa, bagaimana sahabat sejati. So, jangan ditanya ya secara definitif. Lalu bagaimana saya bisa nyebutnya sahabat sejati?

"Ya kalo gak ada dia kami jadi gak klop. Ya kalo gak ada dia kami berantakan. Ya kalo gak ada dia kami kurang pupuk tumbuhnya. Ya kalo dia ngeselin saya bisa sebal selagi mendengar alasan rasionalnya dia"

Duh ya tambah abstrak, ya at least kami akan saling "patah hati" saat dia menemukan ikan - ikan kecil pelindungnya :)

Heiii sahabatku, kuyakin kau tumbuh dengan pupuk yang aman.
Selamat tumbuh dimana - mana ya :)

Heum,

Berbahagialah kalian bila menemukan tadi :)


foto: sedikit narsis, jepretan Remora

16 Des 2010

Red Beans: Museum dan Cerita Ikhlas


Museum!

Sejarah Eropa Kuno kuakui sangat mendunia. Baik astronomi, sains, militer, kesehatan, politik, dan seni. Majunya peradaban Eropa.

Saya pun jadi penasaran bagaimana proses peradaban itu dimulai dan terjaga hingga jaman modern kini. Ya itung - itung belajar Development Ethic.

Wahaha bila satu persatu museum yang saya kunjungi diceritakan bisa panjanglah ceritanya. Mengunjungi museum di London dan Paris memang tidak bisa habis dalam seminggu. Beruntunglah sebelum sampai di kota kecil Birmingham, saya sempat mengunjungi beberapa museum ternama dan memang menjadi impian.

Di Inggris, saya sangat merekomendasian Windsor Castle "the oldest and largest occupied castle in the world", Natural History Museum, British Museum, London Transport Museum, Museum of London.

Ada tempat menarik lainnya yang mengukir nilai sejarah, sebut saja di seputaran Westminster kita akan menemukan Westminster Abbey, London Eye, Trafalgar, dan Big Ben. Menurut buku travelling dan situs resmi wisata UK, senja di London Bridge sangat asoiii sambil menikmati Tames River Cruise (siap -siap merogoh poundsterling deh ya), berhubung musim dingin, pukul 03.00 disini sudah mulai senja.

Sejarah peradaban Eropa memang sangat legendaris, buktinya Caffe Beatles pun saya jambangi sekedar melihat souvenir dan memotret. Ya itung - itung sebagai pengganti rasa kecewa belum mampir ke Liverpool lantaran harus manut pada yang tua (ahahaha lebih pada harga tiket upperground Virgin yang sangat menusuk kartu kredit kami, maklum bel on line jauh lebih murah daripada di tempat, saya berniat beli ke Birmingham via on len 6.5 pound, lebih ditempat 18 pound uidih aji gile-- di Eropa biaya transportasi sangat harus dipertimbangkan, pilih kreta upperground 25 - 50 poundsterling atau coach/bis national express yang hanya 7 poundsterling namun bisa ngaret hingga 3 jam --ups maaf, ada yang diungkit deh jamuran menunggu :) )

Kembali ke topik, setelah dari Beatles, tidak ada salahnya turun ke selatan naik tue Jubililine dan berhenti di Baker Street Stasiun, dan tepat di depan sudah sampai di Madame Tussauds London tempat hiburan yang kata orang paling harus dimasuki (deuh, bagus deh ya saat kemari tak ada yang bisa bujuk rayu untuk masuk T.T, next time deh ya). Eits, berjalan sedikit kita akan menemukan Sherlock Homes Museum. Hayo siapa yang tidak kenal? Deuh, rugi bandar kemana aja di dunia bila tidak kenal detektif ganteng satu ini, ahahah Awalnya saya heran mengapa dibela - belain ada Sherlock Homes Museum, -tutup mulutm dan jawaban- anda harus mengunjunginya langsung.

Museum?
Pelajaran yang sangat menusuk hati bagi museum di Tanah Air tentunya soal pengelolaan,perawatan, dan sumber daya manusia. Bayangin dwong, di semua museum di Inggris dan Perancis si penjaga museum rapi, ramah, dan memahami pengetahuan negaranya. Iseng ngetes ini petugas pinter atau enggak, saya bertanya atas koleksi museum. Ebuset, mereka hafal dimana dan bagaimana koleksi tersebut. Tidak puas, iseng saya tanya tentang museum apa yang harus saya kunjungi, dan mereka pun menunjukkan pada saya tempat terbaik yang harus saya kunjungi termasuk rute tube apa. Woaw! Amazing! Indonesia harus punya nih SDM beginian. Ya, at least masih ada Ullen Sentalu Museum yang lumayanlah :)

Mari nikmati setiap pekerjaan yang kita dapat, sekalipun terkadang remeh - temeh akan tetap berkontribusi untuk hidup orang lain. Coba deh ya, bila tidak ada si penulis naskah pidato Presiden, uh pasti Presiden kalang kabut (ahaha palagi bila pak SBY, upss). Jadikan tempat bekerja adalah sajadah untuk kita selalu beribadah,rutinitas kantor ibarat dzikir kita sebagai ibadah yang berulang, jarak kantor - rumah ibarat sa'i kita Safa - Marwah kita. So, pastikan ikhlas dan bergembira ya! :) Ya bila tidak betah, boleh seih jujur pada diri sendiri bahwa kita ingin pindah, ahaha daripada memaksa, True Yur Heart kawan :)

Museum penuh misteri kehidupan, ya museum penuh pengetahuan, dan ya ya ya diskusi museum kali ini membawa kita pada pengetahuan lama yang sering terlup, ilmu ikhlas :)

Terima kasih Museum!

15 Des 2010

Harus Jadi Manusia Cerdas di Negeri Orang


Sampaaaaiiii di sekolahan!

Wow!
Saatnya melihat sekolah ditengah udara sejuk dan jalanan licin bekas salju.
Heum, lumayanlah kami berjalan cukup pagi (kulirik sih jam 09.00 pagi). Ya cukup pagilah, belum banyak mobil dan orang berjalan, kecuali di sekitaran rumah sakit Elizabeth yang kami lintasi.

Sengaja tidak naik bus kota, lumayan jalan pagi - pagi.
Duh duh duh penasaran sekolahan, bangunan dan suasananya.

Trata!
Sampaiii di gerbang barat :)

Kota teramai setelah London ini memiliki beberapa universitas, lainnya Aston. Bagaimana bisa terdampar memilih sekolah ini? Ya karena udah jalanNYa (ahaha tidak menjawab - ya gitu deh).
Huam! Pelajar Indonesia cukup banyak di kota ini, ya meskipun ada yang selalu bilang "This is the worst city!" he said ahaha bandingin ama Solo so pastilah ya, bung!
Heum, sebenarnya akupun merasakannya, kota ini seperti kota Semarang, ya kota dibilang besar namun ya gitu deh, ahaha

Nah kan, jadi teringat bagaimana harus bertahan di tengah keterbatasan yang tidak kami sukai. Sip! Nuwun Gusti Allah, saatnya membuat strategi bagaimana menyiasati keterbatasan. Manusia Cerdas, men! Jauh - jauh dari Tanah Air cuma mengeluh? Aiih bisa dipecat dari beasiswa, rugi bandar deh ahaha :)

Ups, kulihat menara jam ituuu (maklumlah cuma ada di foto doang selama ini).
Berhubung agenda kami ke barat kampus, pagi ini belum bisa deh ya menggapai si menara jam :) So, mari nanti dihitung dalam dua tahun, berapa kali memandang menara jam?

Sekolah ini nyaman, ada ruang aktivitas 24 jam (aha tebak apakah dipakai olehnya) ahaha pasti tidak!
Deuh, jadi pengen bilang ke ponakan kami di Indonesa bahwa: He's so lazy. Lucky man, He's very smart (Sometimes ahaha- mbah bejo mode on).

Pagi cerah, pagi sejuuuk, terima kasih energinya :)

Foto: menara jam ikon Universitas Birmingham

12 Des 2010

Red Beans: Kata & Gambar Apresiasi Kejujuran


"That is your favourite food?"
dengan polos si keciiil bertanya padaku

"Actually No, But I ought to eat"
"ahahaha tertawa simpul semua"
"Because It doesn't find in Indonesia. Just in U.K"

Sip, I think it is a simple brief.

We should tell our childern how to be honest person while make them unshakeable mentality to survive in all condition.

#

"Do you remember what I really do?"
Tatapan tajam khas anak - anak lumanyan seolah - olah intrograsi aku nih, mampus deh aku lupa :(

"Sory, I forgot... What is that?"
Jujur aja deh ya kalo bener - bener lupa meski wajahnya rada keki kaliya

Lalala dia membawa buku gambar dan spidol

"Ask Aunty Ratih, what is her fav. color?"

"Please, drawing my face, dear"
Woaw! sekejap memandangiku dan.... Ahahah She did.

"Good job, dear"

Buseet, si keciil bikin betah aja di kota ini :)

foto: Buah Karya si Keciil

Red Beans: Hunian Hangat


17 jam perjalanan dengan menanti kejutan - kejutan besok. Aha! hati dan pikiran tak berhenti bertanya dan berkhayal "Ada apa ya besok? Iiih Tuhan kasi tahu dong" :)

Yups, sebelum bercerita indahnya London,kota pertama yang saya singgahi, ya maklum saja, Heathrow ada di London. Sedikit tidak irasional, memilih Heathrow karena terinspirasi film Love Actually, ahahaha

Adaptasi terhadap cuaca dan lumayan sedikit jetlag meski tidak parah - parah amat sih maklum hobi begadang. Bagian ini sengaja saya ceritakan pertama kali sebab kota inilah yang menjadi jawaban atas penasaran saya pada kehidupan kota terbesar kedua setelah London.

Yes, perjalanan panjang ditengah kanan kiri salju akhirnya tiba di rumah yang sengaja disewanya paling tidak mungkin dua tahun. Waow, disambut hangat oleh penghuni rumah lainnya, perkenalan yang hangat(selain karena memang ada penghangat ruangan). Udara dingin dan salju di luar cukup menguras lemak saya. Yipie, ada ponakan baruku terlucu memasang senyum termanis, upss tiba - tiba menyodorkan buku dongeng.

"Tell Aunty Ratih story" He said
So pasti si kecil sodor-sodorin saya buku bergambar kodok ijo
Ups,
belum beberapa menit, sudah disodorin boneka beruang, rasanya ini kesayangannya

"What is his name, dear?"
"No, I don't know..."
"Really, you don't know?"
"Let's give his name"
.....

Menyenangkan, damai.
Hidup tinggal di negri orang, ternyata bukan berarti tidak memiliki keluarga. Tinggal bersama si kecil yang baru bertemu di rumah ini akan menjadi cerita tersendiri buatku pastinya.

Oh, kuhabiskan malam di hari pertama di rumah baru ini dengan mengobrol bersama penghuni rumah, sungguh bersahabat.

Trata!
Pagi pertamaku di dapur ini udah ada si jangkung yang menyiapkan English Full Breakfast. Alamakjang, numben! Biasanya bila dia numpang di rumah juga kami perempuan yang menyiapkan. Aaha jadi si pertama penghuni adalah tuan rumah. Baiklah, aku tidak ikut membantu. Lumayan godain si keciil yang sedang disuapin mamanya, dan melihat papanya baru turun. Yes, aku hanya menikmati Pagi :)

Foto: English Full Breakfast nunggu 4 sosis "aku disetrap segini banyak makan T.T"

Red Beans: The Power of "Insyallah"


Waow!
Rugi rasanya bila menjadi umat yang tidak sabar dan hanya mengeluh. Uuuuh jauuuh... Uuhhh mana mungkin. Uuuuh cuma mimpi. Uuuuh....
Sangat kuingat bagaimana penjaga masjid di London Sentral meyakinkan aku bahwa aku pasti bisa pulang ke tujuanku, setelah aku bertanya tentang transportasi kereta bawah tanah(tube = undergound).

"You will find your destiny. Insyallah"
"Amien. Insyallah. Nice to meet you"

Iya, kata dahsyat yang menjadi keyakinan atas langkah ini. Woaw, amazing. I just lost in London without my nuclear family. Just leaving my last life in Yogya which is very great life. Insyallah, in this country I will reach a new spirit and arrange my life plan.

Jadi, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan. Masih gak percaya pada janji terbaikNya?

Ehem, keingat ide gila jaman cilik terinspirasi Home Alone Lost in New York. Coba kaliya enak jadi si Kevin, explore dunia sendiri. That's done :)

Yipie, selamat datang di serial cerita U.K

Thank God,

26 Nov 2010

Absolutely, I say yes!


Somehow I always remember when you say "See my expression when I am working. You will find a peace of mind"
Yes, I do
And you look so handsome, Dad
Ahahah completely, I do this until now. I find a peace of mind. No complaint.

tenang,
kerjaan arsitek tak pernah kelar
cuma deadline batasnya, ahahaha

Ahahah completely, I do this until now, mameen. I find a peace of mind. No complaint.

Dua menit. Dua menit. Aku mau dua menit setelah itu kembali ke deadline.
Tapi, aku mau dengar dulu dua menit.
Ahahah completely, I do this until now, hiu. I find a peace of mind. No complaint.

A cup of coffee for you all!
Stand by you from here

Thank for some boosters, jokes, times, surprise
I am so happy with this life


Yang penting bikin kamu hepiii kan -- hiu said

Absolutely, I say yes at all :)

foto: just based on a great feeling to stay on their destiny

23 Nov 2010

Kehadiran


Terkadang keisengan mereka membuat saya menjadi tertawa terbahak - bahak,
tertawa simpul, tergeleng - geleng...
Tentunya karena moment menjahili sangat tepat.... Penat rutinitas tepat sekali membuat saya fresh kembali.
Saya cinta adik - adik tingkat yang super dodol ini, selalu.

Kejutan kecil! bukan materi bukan hal hebat
Kehadiran sangat bisa menjadi kejutan yang hebat
Kutunggu selalu menanti kehadiran setiap kejutan dari Tuhan, kesempatan
Kesempatan bertemu kalian, kamu, dia, mereka
Kehadiran tak kan bisa tergantikan dalam suasana hati
Love Actually is all around.

#foto tag dari: Rifky Akbar

Three Words



Hela, heba helloa
Hela, heba helloa

It is a cup off coffee for you
Just a cup,
Just a picture
Just a little contribution from me that I know you are still working on your PC until 1.50 am this morning
Just a booster to support you to meet 9 mates on 8.30 am this morning

Demi masa!
I believe, you do this just dedicated for Allah
For parent, and for best future

Aha!
Yeah, I will give you a bottle of lesssugar tea directly (as usual)
But, you should be patient until we meet, share of joy!

hela, heba helloa
hela, heba helloa

Aha! I am singing this song for you too
So, What a complete crazy I did
before I am leaving, and sleep.

hela, heba helloa
hela, heba helloa

#Hello Goodbye, The Beatles

20 Nov 2010

Just the way you are



The wonderful days, years spent with you

I have wanted to convey to you these feeling of sharing my life with you

Of appreciation for what you have given,

You always safe my life, my trains, my tickets

You are my an architect (consultant) of my life





#inspired by dayswithfather, Remora#
foto dari album pribadi

3 Nov 2010

Demi Masa: Merapi tidak berjarak


Saya pun teramat mengerti bagaimana rasa khawatir atas jarak.
Sebagaimana seorang mama bertanya "Sampai kapan hendak berhenti naik gunung?"
Sebagaimana bunda bertanya pada saya "Ada bencana ya semakin sibuk, tant?"
Sebagaimana pernyataan ibu saya bertanya "Program apa nanti untuk adik - adik bencananya?'
Sebagaimana upaya ayah menayakan setiap program CSR di otak saya "Program apa untuk mereka?"
Sebagaimana sahabat - sahabat mengirim sms singkat padat "Sesak tidak nafasnya?"
Sebagaimana harus mendapat pertanyaan general "Apa kabar Jogja?"

Demi masa, selagi kaki dan hati ini dapat melangkah tanpa harus berdiskusi, meminta persetujuan sangat ketat ibarat melakukan aplikasi ke Eropa dengan seribu satu persyaratan ini itu, biarkan tetap melangkah.

Jarak bukan berarti pembuktian atas mitos karena hobi makan sayap ayam sehingga akan selalu terbang jauh, berjarak.

Sebagaimana isu J.a.r.a.k menjadi bahan diskusi top minggu lalu dengan hiu kecil saya, jarak terkadang membuat kita jauh dan bersalah tak bisa berada di dekat orang -orang yang kita sayangi. Jarak harus sangat dipertimbangkan.

Seberapa jauh jarak, tetap akan tiba masa dimana menghabiskan banyak waktu untuk si kecil, menemani anggota lainnya berkarya hingga larut, heboh mengucap Pagiiii dari dapur di awal hari untuk mereka. Tidak berjarak.

Hari ini, Merapi membuat saya kalap sesaknya dan pingsan.
Hari ini, Merapi membuat saya mengerti atas setiap detail kesempatan yang Tuhan berikan pada umatNya, nikmat sabar.
Hari ini, Merapi membuat jarak diwarnai penuh kesabaran.

Sabar bagaimana harus memberi pengertian pada Ayah dan sahabat kerabat atas penolakan kepulangan.
Sabar bagaimana harus mengerjakan hal - hal yang tidak biasa saya lakukan.
Sabar bagaimana para pengungsi tetap bersabar tanpa ada jarak dengan Merapi, sahabat mereka.
Sabar bagaimana Alm. Mbah Maridjan bersabar atas kontra dari Gubernur yang bukan Sultannya (baca Sultan IX bukan X sekarang).
Sabar bagaimana media justru lebay dengan pemberitaannya sehingga melupakan cara kelokalitasan keyakinan orang Jawa terhadap kondisi Merapi.

Terima kasih, Merapi.
Demi masa, sabar.

-sepertihalnya pohon yang tidak pernah tumbuh tergesa-gesa, menikmati tiap-tiap tumbuhnya satu demi satu helai daunnnya, menikmati tiap gugurnya daun lembar demi lembar, demi lembar helai daun baru..maka nikmatilah tiap detail hidupmu dan bersabar-

So, apa Jarak menurutmu kawan? Apa juga gunung Merapi bagi atau menurutmu?

31 Okt 2010

Demi Masa: Dia Tahu Bagaimana Memilih


Detik Jam Ini Mengerti Bagaimana Masyarakat Inggris Memilih Yang Terbaik
-Jepretan Paman-


Dia menjadi Next Kamuuu. Siang ini saya bingung mendapat sms dari rekan kerja lama.
Dan ternyata...

Hidup penuh warna. Dan kita berhak memilih warna, begitupula mengisinya.
Hari ini saya bak tersambar kejutan dari Tuhan sebagai rasa cintaNya membukakan pikiran.
Selain Merapi atau tsunami di Mentawai tentunya. Kabar terbaik datang dari rekan lama.

Pagiku dimulai dengan semangat pas-pasan menuju ke sekolah. Padahal alarm saya setahun ini lagu yang diharapkan mujarab untuk memulai hari: GURUKU TERSAYANG...GURU TERCINTA...TANPAMU APA JADINYA AKU...TAK BISA BACA TULIS,,, MENGERTI BANYAK HAL...GURUKU...TERIMA KASIHKU...

Ya apa daya jungkir balik mengerahkan segala energi untuk menjadikan detik demi detik, menit demi menit kegiatan belajar, hambar - tetap bisa dinikmati, dibuang teramat sayang bahkan berdosa. Tuhan dengan indah membuat skenario, keisengan melamar kegiatan pengganti liburan membuahkan hasil, Organisasi Internasional mau menerima aplikasi manusia berisik semacam saya. Banyak belajar detail membuat saya senang meski penuh ekstra belajar. Ekstra sabar mempersiapkan semua detail pada deadline keberangkatan menuju benua - benua impian sebelum berlabuh pada pelabuhan akhir. Gerbang labirin mulai terbuka dua tahun lalu, nyaman di ruang tamu setiap pintu, namun tetap harus membuka pintu - pintu labirin lainnya :) Menikmati setiap detail oksigen dari labirin ini, kawan!

Tuhan dengan jalan indahNya memberikan setiap pelajaran berarti, kado terindah. Ibarat anak tangga yang selalu dengan pelan saya naiki, tepp.. tepp.. tepp... step by step... mengatur nafas, energi, berpikir, dan pilihan hanya dua: terus naik atau berbalik turun. Mari berupaya untuk menyelesaikan anak tangga dengan semangat terbaik! Sampai!

Sampai! artinya, berani jujur pada diri sendiri dan menggunakan hati pikiran dalam mengakuai "apa passion" yang diri ini senangi, diri ini nyaman, dan diri ini menjadi berlebih bermakna setia bangun pagi sehingga bersemangat tanpa diminta bahkan dipaksa. Rene Suhardono dalam bukunya Your Job Is Not Your Career mengajak kita untuk lebih menikmati tiap detail waktu agar tak terbuang percuma, sayang kan diberi kesempatan hidup namun tidak senang menjalaninya :)

Ya! saya suka, suka ......
Ya! saya suka, suka mengajar
Ya! saya suka, suka menggambar
Ya! saya suka, suka menulis
Ya! saya suka, suka marketing
Ya! saya suka, suka dunia hiburan

Ya! saya tidak suka, tidak suka menjadi birokrat
Ya! saya tidak suka, tidak suka menjadi pekerja
Ya! saya tidak suka, tidak suka menjadi .......

Pilihan pribadi masing - masing.
Pilihlah yang bermanfaat sebagai sajadah kita di dunia. Pilihlah jarak kantor -rumah sebagai tempat sa'i terbaik. Persiapkan hati terbaik dalam rutinitas sebagai dzikir pujian syukur kita.

Demi Masa, mari kita berani menikmati setiap masa yang diberikan Tuhan atas hidup kita.
Demi Masa, mari kita mengharagai setiap langkah dari pilihan -pilihan setiap manusia berakal bergelora jalani proses hidupnya.

Sore ini, Terima kasiiih rekan tim UBW, Adi! Selamat dataaaang di dunia yang kau senangi :) Titip anak bangsa ya! Indonesia Mengajar Jaya! ^^b

9 Okt 2010

Europe: Go for it! In the name of Development (as freedom)


Europe!
It is a great continent
It is a great place to study that my uncle, my friends, my lecturer said

Europe!
I have a dream get a ticket to enter its continent
Schengen or just visa for UK

Europe!
Yes, I got an invitation go there and arrange itinerary
googling, browsing, sending email.....
making a proposal to my campus or private sector
It is very stressful

But, I will survive and behave, go for it!
Only one purpose: development!

Just want to say to the world that development as a freedom
I am going to concern to the development - economic politic -
Have a great career which dedicate to humanitarian, public service
Somewhere institutions called Academic, MNCs, Ministry of Foreign Affairs, IGOs, United Nations

Europe!
I hope you will be my inspiring place
I hope you will give me a great moment which can be a good start for career on future!

God, please blessing me on this journey.

Amien.

30 Agu 2010

Merantau itu senikmat Hari Raya


Keajaiban selalu terjadi! Ya itulah cara Tuhan berbagi nikmat dan mendidik umatNya. Malam ini suhu badanku 39 derajat, mungkin bisa jadi global warming tidak hanya berlaku bagi bumi saja, melainkan juga manusia :D eniwei, bisanya dengan suhu begini, akan ada aksi cepat tanggap dari Ayah, Ibu, Jindul, atau Bunda ya paling tidak bawel bla bla bla ala orang dewasa.

Keajaiban itu pasti ada! Dibalik 39 derajat, ada hal yang nampak tidak heboh dan tidak meye-meye, apa itu? Ya! usaha spontan yang dilakukan oleh diriku agar tidak terkapar sakit sehingga merepotkan banyak orang. Merantau merubah segalanya! 5 tahun yang lalu aku datang ke Jogja dengan penuh rasa tanya akan apa yang terjadi padaku. Ya! terjawab mengapa aku harus digariskan hidup dalam keluarga HI dengan penuh warna setiap saatnya, belajar hidup dengan keluarga baru. Upacara wisuda membuatku harus banyak berterima kasih pada Tuhan atas semua garis Tuhan ini. Lagi-lagi aku harus bingung penuh tanya apa yag akan Tuhan gariskan untuku. Paling tidak, Jogja membuatku siap untuk menggempur kerasnya Jakarta.

Keajaiban itu pasti terjadi! Tuhan membantuku untuk belajar merantau di ibukota. Terkadang aku sering berpikir, aih dari satu rangkaian KRL tak ada yang kukenal. Heum, namun perlahan asumsi itu tidak selamanya terbukti. Rutinitas pagi dan sore membuatku memiliki beberapa kenalan pengguna KRL. Ya! bersama ibu-ibu pegawai Depkeu atau Sudirman'ers kami selalu merumpi di st. Palmerah menunggu malam tiba dan bertemu lagi ceria di Pondok Ranji, Bintaro. Masih kuingat bagaimana parnonya sahabatku, Ita, saat melihat tukang ojek di depan komdak, Semanggi, erat sekali dia pegang tanganku. Ya itulah keajaiban! sekeras apapun ibukota, aku tetap yakin masih banyak orang baik dan bersahabat. Duh, jadi rindu Pak Ndin, tukang ojek yang selalu sms "Ibu pulang jam berapa?" setia mangkal di depan kantor menemaniku mengejar KRL hingga selesai Isya. Keajaiban itu selalu terjadi! Pak Ndin hingga kini masih sering menelpon bertanya kabarku, dan kuperkenalkan Pak Ndin sebagai ojek langganan teman kantor. Keajaiban itu terjadi bagaimana keluarga Jakarta satu persatu mengirim parcel dan ucapan ke Jogja, terima kasih kita tetap keluarga! :)

Keajaiban itu selalu terjadi! merantau membuatku perlahan mengerti bagaimana menikmati hidup, menghargai sesama, mengelola emosi, memikirkan masa depan, dan pastinya membuat berterima kasih pada Tuhan yang menguatkan kita semua.

Terkadang merindukan bagaimana semua kemudahan dan ketersediaan fasilitas ada. Merindukan bagaimana Bunda atau Jindul menawarkan nanti biar diantar Pak Sam, teringat pula Ibu selalu bilang "diantar dijemput saja biar tidak capek!", "sudah liat tv saja biar bu'e (sebutan untuk pembantuku di rumah) yang mengerjakan" bahkan guru mengaji atau les pun datang ke rumah tanpa harus pergi. Menikmati hidnagan makan bersama-sama, belajar ditemani ayah atau jindul. Kini sebaliknya, terkadang jadi kagok bila harus diantar jemput, dicucikan bajunya. Ya, keajaiban itu pasti terjadi! membuatku memiliki keluarga dekat di Jogja, Jakarta, Bandung, Sanur, Inggris, dan Amerika.

Keajaiban itu selalu terjadi! mengapa aku memilih menghabiskan waktukku untuk di depan internet daripada depan TV, ya karena au bisa tetap berkomunikasi bersama mereka. Akupun sering mengunjungi kantor pos untuk sekedar mengirim paket, kartu pos, dan surat untuk keluarga-keluarga baruku. Lebih memilih menikmati hari bersama adik-adikku daripada kuhabiskan diam di kamar seperti dulu di rumah.

Banyak hal yang bisa kulakukan bersama keluarga-keluarga baruku dengan grup Angklung, fotografi, menghabiskan 8 jamku di ruang kuning Hummmy-- nge HOS 109, belajar bersama keluarga di HI, olah raga bareng, memasak bersama mbak Djum, mengajar les atau jalan-jalan. Ya! merantau sangat menyenangkan, merantau membuat kita berpikir dengan lebih tenang tanpa harus meninggalkan karakter kita. Ya! sangat tak sabar mengoleksi stempel di pasporku. Ya! merantau itu senikmat Hari Raya berkumpul bersama keluarga :)

Selamat berkumpul bersama keluarga aslimu, kawan!

Akupun tak sabar menunggu wajah Ayah dan Ibuku menantiku turun dari Joglosemar atau Banyubiru :)
Menanti Jindul bunda dan Zahra Nabila memanggilku :)

"Kubiarkan kalian kesana kemari agar bisa melihat dunia, tanpa harus duduk belajar serius demi menjadi bintang kelas, jangan ranking 1 ya ranking 3 aja, susah lho ranking 3 karena harus berjiwa besar dan mriyayeni" Ayah said when I was 8 years old :)

22 Agu 2010

Tuesdays with Morrie


Seseorang yang lebih berumur, sabar, dan arif, yang memahami kita sebagai orang muda penuh gelora, yang membantu kita memandang dunia sebagai tempat yang lebih indah, dan memberi tahu kita cara terbaik mengarunginya.

Terkadang kita kehilangan kontak dengan sang guru dengan berjalannya waktu, banyaknya kesibukkan, dan semakin dinginnya hubungan sesama manusia. Tidakkah kita ingin bertemu dengannya lagi? Mengikuti "kuliah" meski tidak di dalam ruang kelas, hanya lewat email-notes-YM-Skype-Phone-bahkan kartu pos. Tidak berjam-jam, tidak bertemu, namun itulah kesempatan menatap dunia! Berbincang mengenai dunia-kasih sayang-kematian-keluarga-emosi ala roller coaster -ketakutan akan menjadi tua-uang-cinta yang tak padam-perkawinan-budaya-maaf-konflik-tentang hari yang paling baik-dan saling mengucapkan kata perpisahan- hingga itu "kuliah" selesai di dunia.

Akhirnya, terima kasih yang paling besar saya haturkan kepada Morrie, atas kesediaanya mengerjakan tesis akhir ini bersama-sama. Pernahkah Anda punya seorang guru seperti ini?
-ya! meski saya bukan bintang kelas, saya punya beberapa pembimbing hebat dalam pengetahuan dan pelajaran tentang makna hidup saya. Pertemuan dengan mereka adalah jendelaku melihat dunia!

**Dari buku Tuesday with Morrie, rekomendasi Redha, arsitek global dan hidupku! :)

15 Agu 2010

Love Actually is all around!


Keep walking forward, and u'll find another great life... d^^b tetep semangat ya tih...-Izki-
Tih, How's your life in there? -anind-


Aku lega. Lega Allah, saking lega berharap aku bisa meneteskan air mata. I wish.
Selang 3 hari akhirnya kuteteskan rasa haru saat seharian kutemani guruku terhebatku, pembimbingku dalam ilmu pengetahuan dan kehidupanku.

Di hari itu, berjam-jam kutatap dan pandangi raut wajahnya yang mulai keriput-lelah, beliaulah yang suatu saat kuharapkan menjadi tamu istimewa di hari istimewa, dan selalu akan menjadi tamu istimewa di ruang baca rumah (kami) kelak di Jogja.
Beliaulah yang akan menjadi teman diskusi (kami) dan pengirim email paling setia saat (kami) jauh dari tanah air kelak.

Keenan-Kugy memperoleh kesempatan kedua sekalipun mengorbankan Remi. Dafina-Izki mampu jujur pada hati masing-masing sekalipun mengorbankan dia yang sangat baik bagi Dafin saat itu.

Malam ini, tiba-tiba mampu kupegang kembali novel sederhana, Test Pack:

"I love you. Because I want to"

Sebagian dari kita mungkin ada yang mencintai orang karena keadaan sesaat.
Karena dia baik, karena dia pintar, even mungkin karena dia kaya. Tidak pernah terpikir, apa jadinya kalau dia mendadak jahat, mendadak tidak sepintar dahulu, atau mendadak miskin.

Will you still love them, then?
That's why you need commitment
Don't love someone of what/how/who they are

From now on,
Start loving someone,
because you want to.


Jadi teringat film yang selalu mengajariku Kasih Sayang, Love Actually. Sangat terbayang bagaimana Perdana Menteri dan si penulis merasa kesepian tanpa kehadirannya si "penggembira" bagi diri mereka. Tanpa disadari mereka mencarinya dan mereka berani untuk jujur bahwa mereka "membutuhkan kehadiran si penggembira". Because you want to.

Dan,
Sangat terbayang bagaimana Si Ibu berpamitan ke dapur untuk mengambilkan Es Krim untuk anak-anaknya, sedangkan hatinya berkeping saat menerima kenyataan bahwa kalung Berlian yang dibeli oleh Suaminya (Alan) yang dilihatnya di toko, itu tidak pernah menjadi Kado Natal baginya, melainkan untuk sekretaris cantiknya di kantorIa keluar dengan membawa Es Krim dan tetap ceria melayani anak-anak dan suaminya. Ia mampu menatap dunia dan ia tidak ingin orang lain menjadi khawatir atas dirinya.


Love Actually is all around.

--your ratih,

keyword: because you want to, mampu menatap dunia

11 Jul 2010

Pohon: Sabar di tengah dunia heboh Bola! koq Usaiii....

"sepertihalnya pohon yang tidak pernah tumbuh tergesa-gesa, menikmati tiap-tiap tumbuhnya satu demi satu helai daunnnya, menikmati tiap gugurnya daun lembar demi lembar, demi lembar helai daun baru.. maka nikmatilah tiap detail hidupmu dan bersabar serta yakin dirimu akan tumbuh "besar" "kuat" dan "sehat" kelak..."


"Pulang sendiri ya dek, bolanya lagi seru!"
"Jaga rumah ya, mau nobar ini"
"dek, ak off dl ya, mau liat Belanda"
"Sorri gak sempet pindah channel, dek, Tipi dipake pakdhe liat bola"
"Maaf ratih, gak sempet liat tvone lagi seru bolanya"

Bola terima kasih tlah membuatku belajar bersabar sebulan ini dan memahami sekitarku. Paling tidak, kini aku tahu tidak hanya istilah kiper - lapangan warna hijau - jumlah pemain. Namun juga, mengerti dan menggali soal Bola dari para pecinta jagoan masing-masing bahkan cerita "Paul Gurita" yang luar biasa unik :) Setidaknya, ada usaha untuk bersabar mengerti bola dan kesenangan sekitarku :)

Piala Dunia 2010!
Sungguh tak kutahu mengapa dunia ini demam Piala Dunia. Namun yang jelas, Piala Dunia membuat orang-orang disekelilingku menjadi punya cerita - berkomunikasi - dan berani mengekspresikan sesuai hati mereka yang mana bergantung pada jagoan mereka yang berlaga di dunia hijau itu.

Piala Dunia 2010!
heiii...bagi bukan pecinta bola ini moment yang harus ekstra membuat sabar!
Tak jarang janji bertemu bergeser karena bola! tak ada jemputan lantaran bola! tak ada komunikasi lantaran siaran bola!
Tak jarang juga ayah, pakdhe, dan kakak meninggalkan kami yang lelap tidur untuk beranjak melihat bola!
Tak jarang teriakan seruan komentar dari mereka penikmat bola!
Tak jarang Home Fbuk bicara soal bola!

Ya! bola terasa menarik perhatian, bahkan bila jealous, jealous paling menakjubkan ya lantaran bola!
Heum,
untung selalu bisa menikmati setiap detail hidup yang mana dipenuhi oleh bola bola bola....
untung ada ayah, pakdhe, kakak yang rela mengenalkanku istilah istilah bola, meski tak jarang pula "iiih, berisik, seru ini" lha, aku menjadi terheran mengapa seru dan sempat jealous, hehehe

Ya! bola mewarnai hidupku sebulan ini
Ya! bola membuatku belajar sabar dan memulai sabar belajar setiap istilah dan mencoba begadang menikmati permainan
Ya! bola membuatku menjadi punya waktu berkumpul bersama pakdhe, ayah, kakak
Ya! bola menemaniku belajar sabar bagaimana memahami pilihan jagoan orang lain para pecinta bola
Ya! bola membuatku mendapat promo-promo merk di store saat belanja, lumayanlah
Ya! bola membuatku ada teman saat beribadah malam

So, nikmati setiap detail hidup dan bersabar!
Sampai jumpa 4 tahun lagi :D



foto itu: jepretan Uncle Boim, Chatsworth's Garden, UK
see the web: http://ibrahimfatwa.fotografer.net/index.php

Pohon: Sabar di tengah pepohonan


"sepertihalnya pohon yang tidak pernah tumbuh tergesa-gesa, menikmati tiap-tiap tumbuhnya satu demi satu helai daunnnya, menikmati tiap gugurnya daun lembar demi lembar, demi lembar helai daun baru.. maka nikmatilah tiap detail hidupmu dan bersabar serta yakin dirimu akan tumbuh "besar" "kuat" dan "sehat" kelak..."

Sabar! Iya ilmu sabar sama dahsyatnya dengan ilmu ikhlas. Perjalanan liburan ini membawaku ke Bandung untuk mengerti mengapa dan bagaimana manusia harus membentuk karakter sabar dalam hidupnya. Berawal dari keisengan mendaftarkan diri pada jambore Karya Tunas Bangsa, waow penantian 2 jam keberangkatan menuju Jatinangor, Sumedang pun selesai. "Sabar, dek!" dan, perjalanan dilengkapi dengan cara sopir bus menyetir khas sopir bus malam, ugal-ugalan. "Sabar, dek!"

Perkemahan yang sangat mewah membuatku penasaran pada siapa pemrakarsa atau penyandang dana. Sesuai dengan prediksi teman-teman, unsur politis. Well, sebagai anak muda yang sangat semangat dengan ini semua, tiba-tiba harus di-down-kan pada "hidden agenda" rasanya wajar bila ada kekecewaan. "Sabar, dek!"

Benar! bila Allah memberikan suatu jalan tentunya dengan bukan tanpa alasan, dan cara indah untuk menemukan nikmat tersebut ya dengan bersabar. Bersabar menikmati setiap fasilitas, dan bola-bola permainan mereka.

Benar! sesi yang paling kutunggu adalah salat berjamaah di bawah langit, dingiiin angin malam dan subuh membuat kami semakin menggigil ditambah dengan kabut yang melewati wajah kami. Perlahan...perlahan...membawa diri ini melangkah dan menyelesaikan sesi rohani ini. Rasanya bila tidak ada selimut sabar dalam diri mungkin tak ada nikmat yang kudapat. "Sabar, dek!"

Benar! sesi perencanaan hidup pun dimulai, harapan dan rencana kedepan mulai kutulis, penuh pertimbangan dan tidak asal menulis, buatku iti mimpi, buatku itu doa, dan buatku itu energiku. Life Plan! iya inilah life plan yang sedang ditunggu oleh Redha agar kami saling menguatkan. "Sabar, dek!" kini ku jadi mengetahui mengapa aku harus berada di jambore itu, untuk selembar life plan yang selalu kutunda selama ini. Perencanaan kita buat sebelum bertindak. Yaaaa dengan perencanaan minimal kita tahu alasan apa dan mengapa kita bertindak!

Benar! 3 hari menjadi kakak tertua yang harus mengatur 21 orang dalam tenda membuatku benar-benar menikmati menjadi kakak bahkan Bunda. Mulai dari bangun pagi membangunkan hingga makanan bahkan sensitifitas masing-masing anak terhadap penghuni tenda harus menjadi tanggung jawabku. "Sabar, dek!" batinku saat tidak ada satupun yang bersemangat membantuku mengambil jatah makan di kala mereka lelah kegiatan dan saling lempar. Maklum, usia mereka masih SMP, SMA, dan mahasiswa tingkat satu. "Sabar, dek!"

Benar! menjadi belajar mengerti indahnya harmonis dan kekompakkan keluarga saat mengenal 3 sekawan dari Jogja dan rombongan mahasiswa UPI. "Sabar, dek!" Iya mereka mengajariku bagaimana kompak - menyenangkan - membantu satu sama lain. Mereka calon guru dan pemimpin bangsa yang hebat! Mereka nampak enjoy saja menikmati tiap sesi meski ada hal-hal yang nampak tidak membuat senang. Berbeda denganku yang lebih pada complaint. "Sabar, dek!"

Sungguh, terima kasih Allah, ilmu Sabar ini semakin membuatku enjoy dalam setiap detail hidupku :)

So, jadi teringat email sahabatku yang kubuka ditengah liburanku:
"semua bakal datang dengan indahnya di waktu, di tempat, di suasana yang tepat, dan dengan orang yang tepat juga.. maka bersabarlah"

foto itu: jepretan Uncle Boim, Chatsworth's Garden, UK
see the web: http://ibrahimfatwa.fotografer.net/index.php

17 Jun 2010

Kinar: Sabar tentang Abi



"Kotak makannya, Bi"
"Oh iya, terima kasih, Bund. Nanti jangan lupa, tidurkan Kinar ya, aku terlambat"
"Iya semoga, Bi. Itu keras kepala nurun dari Abinya.heheh"
"Ah bisa saja, untung senyumnya lebih banyak dari Bundanya"
"Hahah bilang saja aku bawel, hahahah"
"Sip, assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam. Take care, Bi"

Ritual pamitan ala Abi sungguh menjadi energi tersendiri bagiku untuk mengawali hari. Abi Kinar memang luar biasa. Sungguh, harus penuh rasa syukur aku mengabdi pada Abi dan Kinar, mereka alasan aku tetap hidup dan menikmati hari. Terbesit rasa sedih namun tak ada yang banyak bisa kuperbuat, Abi sibuk sejak ia pindah kantor dan semakin gemilang karirnya. Bagaimana aku bisa menjelaskan pada Kinar tentang perubahan ini? aku pun harus bersabar juga untuk diriku yang sebenarnya rindu berkumpul bertiga. Ku yakinkan, ini sebuah proses pendewasaan kami bertiga agar lebih saling memahami makna kehadiran.

"Kinar hanya ingin bercerita kejadian di sekolah dan bercanda denganmu, Abi. Sempatkanlah sehari pulang lebih cepat dan ngeskrim bersamanya. Lelah akan hilang dengar celotehnya" batinku dalam Dhuha-ku pagi ini.

Anak-anak peka terhadap janji. Hati mereka pun menginginkan penepatan sebuah janji, termasuk janji untuk bermain bersama, bermain sepele bagi kita bahkan terpikir sayang waktu bila masuk daftar prioritas. Mereka menanti kehadiran selalu. Bagi orang dewasa, Kehadiran, terkadang kita menganggap biasa. Siapa sangka justru kehadiran kita itu yang paling dinanti oleh orang lain sekalipun mereka yang kita temui tiap hari. Pertemuan adalah kesempatan :) You will never now when someone u love can be realy happy just because a very simple thing...

foto itu:
Jepretan omboimoke dari U.K

15 Jun 2010

Kinar: Kakek Sapi


Tak banyak orang mengenal Kinar, gadis mungil dengan senyum cerdas penuh sejuta tanya tentang apa yang ia temui, maklum Kinar menjadi penduduk baru di kota kecil, Yogya.
"Bunda, aku pilih sekolah itu saja daripada ini" tuturnya
"Memang kenapa, Nar?"
"Karena di sekolah itu ada pelajaran bergoyang-goyang dan tidak di dalam kelas"
"ha?menari maksudmu?"
"Oh itu disebut menari to Bunda"
"Iya tapi itu nanti untuk kakak yang sudah kelas besar, Kinar belum bisa ikut"
"sapa yang mau ikut, aku hanya ingin melihat. Agar tidak repot, makanya Bunda masukkan Kinar ke sekolah itu saja tanpa harus membuang waktu" ujarnya meringis
Ada-ada saja polah dan tingkah si kecil ini. Sedikit mirip dengan anak perempuan yang ku bayangkan saat aku masih di bangku kuliah. Ya makanya ingin sekali kuberi nama Kinar, namanya yang membuat aura positif tertempel di wajahnya mampu terpancar untuk sekitar. Bagiku, bukan hal yang seharusnya berpikir nama anak padahal ia belum lahir. Untung banget yang lahir perempuan, coba bila laki-laki mungkin ku ganti dengan Kinaryo.

"Kinar mau kan sekolah di dekat rumah pak Amat saja"
"Iya apa saja, Bunda"
"Iya, nanti kau akan tetap punya teman yang baik di sana. Ajak mereka main ke sawah depan rumah kita"
"Memang mereka mau?
"Kenapa tidak?"
"Karena jauh rumah Kinar dari sekolah. Karena didepan sekolahnya banyak mobil"
"Ah iya memang kenapa kalau banyak mobil?"
"Pasti tidak seperti Kinarlah yang mau kotor-kotoran di sawah"
"Ah kau seperti memang sudah biasa di sawah saja"
"Iya Bunda, aku sangat suka bersama Kakek di sawah"
"Kakek Sapi sudah tak ada"
"Tapi cucu kakek sapi tetap ada kan?"
"Iya"

Aku tidak tahu apa yang sedang Kinar pikirkan hingga ia bisa membedakan antara si punya mobil yang akan enggan berkotoran ke sawah atau dirinya yang tak punya mobil tapi mau untuk kotor-kotoran. Entah, dapat kostruksi darimana gadis kecilku itu. Beberapa tahun lalu ia masih bisa menikmati damainya suasana desa bersama kakeknya. Ayahku memiliki 3 sapi, sedangkan mertuaku tidak. Untuk memudahkan mengingat kakek satu dan kakek lainnya, Kinar menambahkan kata Sapi. Cerdas! tak pernah ia kehilangan ide untuk menyelesaikan masalahnya, termasuk soal sapaan kakek.

Foto itu:
bunga depan gereja Blenduk Semarang
hunting bareng om tiok

10 Jun 2010

Passion!


Passion! Kata pertama dan yang selalu ku dengar saat berada di training Unilever Business Week
Passion! bukan sekedar kata, tapi kata ini penuh greget-penuh hasrat-dan bisa menumbuhkan kebetahan dalam bekerja dan mencapai target
Passion! kata dahsyat yang membuatku bersemangat untuk melangkah
Passion! untuk tinggal di Jogja

Bagaimana bila Passion itu pudar?
Cerita sana kemari, mencari sana kemari, rasanya Passion akan tumbuh kembali bila dari dalam diri sendiri. Berdoa solusinya :)

Passion! sediiiiih rasanya bila kita telah memiliki Passion, namun orang lain, atau sekitar tidak memiliki Passion yang sama
Passion! sediiiiih rasanya bila kita sudah siap belajar / bekerja namun tidak didukung dengan Passion yang sama
Passion! sediiiiih rasanya bila kita sudah punya Passion namun tidak juga ia punya Obsession!

Passion dan Obsession!

Dua hal yang tak bisa terpisahkan, sama halnya Rachmat Natadingrat dan Tata.
Tata penuh Passion untuk memiliki momongan, namun betapa sedihnya Tata saat Passionnya tidak didukung dengan Rachmat Tidak ada Obsession dalam hubungan interpersonal mereka

Jalan Allah, karena mereka tetap digariskan untuk mengawali komitmen mereka dengan adanya rasa saling membutukan kehadiran dan tidak bisa hidup tanpa satu sama lain, can't live without

Rasa inilah yang membuat mereka kembali memiliki Passion yang sempat pudar untuk tetap menjaga Obsession mereka.

**rasa sediiih bukan hal yang buruk atau salah, justru disitulah kesempatan kita untuk merefleksikan diri atas Passion ini sudah ikhlas kah... Obsession inikah yang nyaman... Job/someone you can't live without inikah yang mampu mengisi hari-hari hingga tak hampa.. :)
***Allah, sabarkanlah dalam proses ini Allah :)

Foto itu: Ulang Tahun 1 th Akhtar, from Ibu Akhtar

5 Jun 2010

Jalan Allah: Ikhlas-Feeling-Yakin-Bersemangat-Ikhlas


when a person really desires something, all the universe conspires to help that person to realize his dream - the alchemist

Pastikan mimpi diawali dengan rasa ikhlas, ikhlas menjalani proses pencapaian mimpi, penuh liku.

Yes, saat memiliki mimpi yang kurasakan hanya ada dua, yakin dan bersemangat. Rasa yakin atau tidak itu biasanya bisa kita bedakan, mengapa itulah Allah berikan kita feeling. Feeling yang bisa merasakan ini klik atau tidak, ini nyaman atau tidak, ini yang selama ini kita cari atau tidak.

Yups, feeling membuatku yakin untuk terus memperjuangkan dan akan bilang "ini belum jalan Allah" saat tidak mendapatkannya. Bila feeling sudah kurasakan, maka aku akan punya keyakinan.

Yups, keyakinan membuatku bersemangat memperjuangkan, dengan alasan-alasan dalam feeling tadi (karena aku klik, karena aku nyaman, karena ini yang dicari). So, tidak heran bila "ada aja alam" membantumu, "ada aja dimudahkan", "ada aja pertemuan-pertemuan dengan kemudahan", "ada aja yang membantu", rasanya inilah yang dipahami Paulo Coelho dalam The Alchemist, buku yang direkomendasikan dari hiu kecilku, redha, seluruh alam akan membantumu. Yups, aku lebih menterjemahkan yang tadi ku sebut "ada aja"--"ada aja" itu sebagai jalan Allah. Jalan dimana memang itulah yang Allah bantu untuk semua umatNya yang bersungguh2 mencapai keyakinan mimpinya.

Tentunya, ada liku-ada percabangan yang membuat kita menentukan piliha-"ada aja godaannya", "ada aja cobaannya". Yups, ku menterjemahkan inilah cara Allah untuk menguji keyakinanku setiap kali melangkah. So, that's why we need DOA--doa yang merefleksikan bahwa aku umatNya yang kecil sehingga butuh BimbinganNya, butuh ridhoNya, butuh restuNya.

Dalam novel lainnya, A.Fuadi dengan mantra ajaibnya: Man Jadda Wajada--siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil
Arai, tokoh dalam Laskar Pelangi punya cara sendiri untuk tetap melihat dunia dengan optimis: Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.... yang lebih ku suka: Jangan dahului nasib, ini membuat kita mematahkan "pikiran-pikiran gak penting soal kegagalan" sehingga lebih pantas waktu kita untuk berusaha dan berusaha terlebih dahulu :) Dewi Lestari dalam Perahu Kertasnya lebih memperlihatkan kekuatan feeling dari Kugy dan Keenan yang memang sudah seharusnya layak diperjuangkan, jalan Allah membuka keyakinan mereka lewat Noni dan Eko, itu sudah Jalan Allah.

Yups, guru mengajiku selalu bilang, jodoh-rejeki sudah diatur olehNya. Yups, orang yang lebih tua selalu bilang, nek jodo-nek rejeki ndak kemana,nduk. Yups, semua ini membuat kita akan yakin dan bersemangat, serta akan lebih ikhlas bila tidak mencapainya, "kan belum jodo...kan belum rejeki..." nanti "kalo sudah jodo..sudah rejeki ndak kemana".

Ayok yakin dan bersemangat meraih mimpi, teman!
Sabar dan ikhlas selalu tentunya :)


Setahun mencari, Allah mendengar doaku, aku pulang ke Jogja.
Allah, aku yakin bisa selalu tinggal di Jogja hingga menjadi Bunda. amien.

**dedicated special for my younger classmates who will enter their New World (baca: cari kerja), and my classmates who will enter their new life (baca: mencari jodoh) heheh :)

foto itu:
kartu pos dari sahabatku, Annisa, yang dulu melukis mimpinya ke Eropa, dan mantra man jadda wajada berhasil membawanya :)

28 Mei 2010

Jeruk kriput Oranye selalu Segar, Kawan!


Re-post note di Face book(ku): Monday, December 14, 2009 at 5:17pm

Pelikan hidup dengan kehebatan kaki
Ia mampu mampu untuk bertahan
Sama halnya dengan si tangan kiri yang selalu mengerti dirinya
Bahwa dirinya tetap akan mampu kokoh untuk meberikan yang terbaik untuk si tangan Kidal dan si pencebok

Tiada satu yang tersembunyi dalam keterbatasan
Semua tetap utuh terlihat kala senyuman tulus terlontar
Raut wajah semakin kriput pada diri
Seolah-olah sedang melihat jeruk oranye yang selama ini segar
Berhari-hari mulai nampak kerutan di sisinya
Berubah keriput, selain warna oranye!

Belum pernah ku temukan warna oranye itu memudar...bisa ya warna segar oranye jeruk itu memudar? Kurasa tidak!
Bisa ya senyum tulus khas manusia yang mulai berkerut menjadi cemberut?
Kurasa tidak!
Si tangan kiri, si jeruk segar warna Oranye berkeriput tetap pada orbitnya selalu dan selalu
Laku terbaik semoga milik kita semua...

**Terima Kasih doa dan harapannya di 23 taun ini,
Terima Kasih menemani hari-hariku (baca: berproses) dgn sabar
Mohon maaf kurang dan salah, semoga jd pribadi pembelajar dan lalalala tidak pecicilan :D

Foto itu:
Zahra Nabila Putri, foto ponakanku. Cucu pertama di keluargaku yang mengisi warna baru keluarga kami. 18 Juni 2009 :)

Terima kasih Mama untuk hari ini :)


Ini apa to?
arca ini indah, bahkan terasa unik saat guide di depanku bersemangat bercerita tentang arca-arca ini
Ini apa to?
kerut keningku kembang kempis heran dan heran
anggukan kepalaku meng-iya-kan cerita bapak guide
Ini apa to?
Mamaku berdiri di depan arca, mama hening, bibirnya komat kamit serasa memanjatkan doa
Khusyuk. Senyum terbaik mama lontarkan padaku
Adek mau juga? tanya mamaku
Aku memutuskan untuk tidak sembahyang, kakak perempuanku juga memilih tidak
Ini apa to?
Mengapa candi ini sangat dipuja dan terkenal. Mama pun sengaja menyewa guide untuk menjelaskan pada kami.
Mama meminta kakak perempuanku untuk memotret arca-arca yang mama anggap penting.

Hari ini aku banyak belajar dari apa yang tidak kutahu, aku belajar legenda, dan kepercayaan. Aku masih bingung, dan bingung, namun mama berupaya menjelaskan padaku dan seolah-olah memintaku untuk bersabar memahami.
Ya! aku tahu, banyak hal yang belum ku ketahui, aku harus menahan bosan untuk memahami ini satu per satu. Fyuh! tidak selamanya menjadi anak-anak itu enak ya, dan tidak selamanya pula aku menjadi anak-anak. Manusia selalu berkembang otak-cara berpikirnya, untuk itulah dibutuhkan ilmu pengetahuan :)
Mamaku hebat, aku pun juga hebat, karena aku dan mamaku saling terbuka dan menyadari penting pengetahuan. Perkara digunakan atau tidak, itu urusan nanti. Yang penting memulai menerima pelajaran/ hal baru agar aku bisa cerita pada orang tentang kisah ini. Rara Jonggrang :) Terima kasih mama untuk hari ini

***mencoba mengkonstruksikan pikiran seorang anak, Sekolah Dasar, yang kutemui saat menikmati keindahan Candi Prambanan :) semoga bermanfaat konstruksinya untuk kita yang sudah bisa dibilang dewasa agar mengerti keinginan dan dunia fantasi anak-anak :)

****
Cerita tentang kisah Rara Jonggrang - Bandung Bandawasa, legenda ini populer di masyarkat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Legenda ini mengisahkan jalinan cinta pangeran Ksatria Bandung Bandawasa, pangeran dari kerajaan Pengging, dan tipu muslihat putri Jonggrang, kerajaan Baka.

Prabu Baka berhasrat memperluas kerajaannya dan merebut kerajaan Pengging. Setelah persiapan matang, Prabu Baka beserta balatentaranya menyerbu kerajaan Pengging. Pertempuran hebat meletus di kerajaan Pengging antara tentara kerajaan Baka dan tentara kerajaan Pengging. Banyak korban jatuh dari kedua belah pihak. Akibat pertempuran ini rakyat Pengging menderita kelaparan, kehilangan harta benda, banyak diantara mereka yang tewas. Prabu Damar Moyo mengirimkan putranya, Pangeran Bandung Bondowoso untuk bertempur melawan Prabu Baka. Pertempuran antara keduanya begitu hebat, dan berkat kesaktiannya Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Ketika Patih Gupolo mendengar kabar kematian junjungannya, ia segera melarikan diri mundur kembali ke kerajaan Baka.

Ketika Patih Gupolo tiba di Keraton Baka, ia segera melaporkan kabar kematian Prabu Baka kepada Putri Rara Jongrang. Mendengar kabar duka ini sang putri bersedih dan meratapi kematian ayahandanya. Setelah kerajaan Baka jatuh ke tangan balatentara Pengging, Pangeran Bandung Bondowoso menyerbu masuk ke dalam Keraton (istana) Baka. Ketika pertama kali melihat Putri Rara Jonggrang, seketika Bandung Bondowoso terpikat, terpesona kecantikan sang putri yang luar biasa. Saat itu juga Bandung Bondowoso jatuh cinta dan melamar Rara Jonggrang untuk menjadi istrinya.

Akan tetapi sang putri menolak lamaran itu, tentu saja karena ia tidak mau menikahi pembunuh ayahandanya dan penjajah negaranya. Bandung Bondowoso terus membujuk dan memaksa agar sang putri bersedia dipersunting. Akhirnya Rara Jonggrang bersedia dinikahi oleh Bandung Bondowoso, tetapi sebelumnya ia mengajukan dua syarat yang mustahil untuk dikabulkan.

Syarat pertama adalah ia meminta dibuatkan sumur yang dinamakan sumur Jalatunda, syarat kedua adalah sang putri minta Bandung Bondowoso untuk membangun seribu candi untuknya. Meskipun syarat-syarat itu teramat berat dan mustahil untuk dipenuhi, Bandung Bondowoso menyanggupinya.
Segera dengan kesaktiannya sang pangeran berhasil menyelesaikan sumur Jalatunda. Setelah sumur selesai, dengan bangga sang Pangeran menunjukkan hasil karyanya. Putri Rara Jonggrang berusaha memperdaya sang pangeran dengan membujuknya untuk turun ke dalam sumur dan memeriksanya. Setelah Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur, sang putri memerintahkan Patih Gupolo untuk menutup dan menimbun sumur dengan batu, mengubur Bondowoso hidup-hidup. Akan tetapi Bandung Bondowoso yang sakti dan kuat gagah perkasa berhasil keluar dengan mendobrak timbunan batu itu. Sang pangeran sempat dibakar kemarahan akibat tipu daya sang putri, akan tetapi berkat kecantikan dan bujuk rayunya, sang putri berhasil memadamkan kemarahan sang pangeran.

Untuk mewujudkan syarat kedua, sang pangeran bersemadi dan memanggil makhluk halus, jin, setan, dan dedemit dari dalam bumi. Dengan bantuan makhluk halus ini sang pangeran berhasil menyelesaikan 999 candi. Ketika Rara Jonggrang mendengar kabar bahwa seribu candi sudah hampir rampung, sang putri berusaha menggagalkan tugas Bondowoso. Ia membangunkan dayang-dayang istana dan perempuan-perempuan desa untuk mulai menumbuk padi. Ia kemudian memerintahkan agar membakar jerami di sisi timur. Mengira bahwa pagi telah tiba dan sebentar lagi matahari akan terbit, para makhluk halus lari ketakutan bersembunyi masuk kembali ke dalam bumi. Akibatnya hanya 999 candi yang berhasil dibangun dan Bandung Bondowoso telah gagal memenuhi syarat yang diajukan Rara Jonggrang.

Ketika mengetahui bahwa semua itu adalah hasil kecurangan dan tipu muslihat Rara Jonggrang, Bandung Bondowoso amat murka dan mengutuk Rara Jonggrang menjadi batu. Maka sang putri pun berubah menjadi arca yang terindah untuk menggenapi candi terakhir.

Menurut kisah ini situs Keraton Ratu Baka di dekat Prambanan adalah istana Prabu Baka, sedangkan 999 candi yang tidak rampung kini dikenal sebagai Candi Sewu, dan arca Durga di ruang utara candi utama di Prambanan adalah perwujudan sang putri yang dikutuk menjadi batu dan tetap dikenang sebagai Lara Jonggrang yang berarti "gadis yang ramping".
sumber: cerita ayah-wikipedia-

26 Mei 2010

Pagi! Happeningku di Jogja berkat Energi Positif Mereka


Pagi! Dadah Good Luck ya! Siap, Ndul, ketemu di rumah ya! Salamku pada kakakku yang turun di St. Tanah Abang melanjutkan dengan ojek menuju Thamrin. Aku masih harus turun di St. Sudirman. Huppt kakiku lompat dari SQ Metromini 402! Pagi! Senyum para security menyambut pagiku. Olala Pagi! Senyuman para sopir-sopir yang baru saja mencuci mobil kantor, stand by untuk mempermudah mobilitas kantor, bersih armada mereka. Pagi! Hupp security di depan pintu lobi.

Aha! Inilah hariku, terima kasih Tuhan, lobi yang penuh warna-warni, di kanan kiri produk-produk brand yang notabene market leader. Pagi! Mbak ada titipan buat mr. AGS, okei2… Pagi! Upps Pagi paaaaak, punten ngejar lift… Ikut2…enam-enam. Pagi, Tih! Pagiii gimana Blue Band ada event apa nih? Ya so far bla bla… ting! Ak duluan yaaaa… Good Luck! Yup, kulempar senyum… Pagi! Pagi! Pagi! Rupanya jam 7.30 sudah beberapa rekan kerja hadir….

Yup, kata Pagi! Tidak asing dan selalu kudengar di sini. Wow lucu deh bajunya… Gimana anak-anak? Duh suami gw bla bla… Ada saja crita tentang keluarga di rumah, peristiwa di perjalanan, semua cerita ringan selalu menghiasi Pagi kami. Ceria! Pagiku selalu ceria, tidak ada beban, meskipun kerjaan belum beres, deadline, target dan segala macamnya. Maklum, Fast Moving Consumer Goods, namanya juga fast moving. Banyak cara untuk membuat semua rekan kerja semangat, membuat rekan kerja menjadi keluarga, menjadikan rekan kerja sahabat yang selalu ada. Hampir 13 jam kuhabiskan waktuku bersama mereka, di kantor nyaman ini. Untungnya penempatan di FOODS division, artinya, banyak makanan. Tiada hari tanpa makanan, apalagi sarapan gratis dari siapa yang ulang tahun, Open House di Piazza dari lantai 2-14 dijambangi selalu menjadi hiburan dan kenyaman keluarga bagi kami semua. Hummm….

Eits, kerja kerja kembali kerja…. Yes! Jobs to Done, senangnya punya bos-bos pekerja keras dan teliti, sekretaris super care, OB - sopir – receptionist yang selalu mempermudah pekerjaanku, para supplier yang bersedia diomelin agar target tepat waktu, hehehe Hari-hari selalu ceria! Ku selalu sambut hari dengan tak sabar, aku senang, senang berada diantara mereka.

Kini setahun berlalu, Jogja pilihanku, jauh dari mereka, lewat face book, email, sms saja, tapi satu: mereka selalu berupaya mengingat dan menyempatkan bertemu. Tih, aku tugas ke Jogja tanggal segini ya…. Aku mampir Semarang ya… Bertemu-cerita-dan kurasakan energi itu- Energi Unilever Indonesia agar aku selalu bisa happening hidup di Jogja. Allah, terima kasih pernah mempertemukan dan menjadi bagian dari mereka. Energi yang selalu kurindu, dan ingin tetap kumiliki di Jogja. Sayang terkadang etos kerja tak secanggih disana, Jakarta. Tapi inilah hidupku kini, Kuning Orange! Aku tetap memilih bahagia dengan jalanku, bahagia menurutku, berbagi bukan materi☺ Mencoba untuk happening dari dalam sendiri agar Aura positif, Aura saat di ULI, selalu kusambungkan pada sekitarku di Jogja ini. Allah, aku selalu siap untuk tetap bahagia di Jogja, insyallah ☺

Celoteh Shiro dan Ndut: True To Your Heart [A Big Deal]


"aku masih gak ngerti isi hati dan pikiran cewek.hehehe" he said
"sampai segede gini aku juga masih suka gak ngerti isi hati dan pikiran cowok, ki"
Sometimes we don't know how to describe her/his feeling when we're falling in love. We try to build assumptions which make us have a logical reason to wait or no. Positive, positive, positive thinking about this process tough we don't know this (way) is our final destination or no. If you have a good feeling, you think really deserve for it, go for it. otherwise, If you think you don't deserve it, you can say "my heart, please STOP this feeling"
This is my "celoteh" from my best friend when we talk about mars and venus:

Klo jadi (dia--yang kalian tunggu) juga butuh keberanian buat peduli kamu
Butuh kesabaran buat bisa bagi waktu buat kamu
Butuh kelegaan hati buat berhenti kuatir, kuatir kalo2 kamu udah cape nunggu dia :)


--see, please (still) waiting her/him for a minute, seconds, hour, days, year (maybe). Everyone have a logical and rational reason before be honest to you :) This is a big deal. Like a phone machine says when we call someone "wait a moment"

Otherwise,
Kamu, gak bakal tahu itu suka/cinta klo gak punya keberanian, keberanian buat suka/cinta.
Kejujuran klo ini cinta bukan suka.


--see, please don't make someone must be waiting (too long) then they never get a good news from you. Rational and logical thinking is a must, but you're working with someone feeling and times, don't be late and regret it.

This note dedicated to my best friends in Bali, Jogja, especially who live in Jakarta, Kugy-Keenan, we called, and myself (maybe) hahah :D
Thank Oki your sharing, you almost perfect (with/because) her :P

Don’t love someone because of what/how/who they are,
from now on.. start loving someone because you want to.--Ninit

23 Mei 2010

Flute! diantara dua sisi adikku



Flute!

Instrument yang entah mengapa jadi pilihan(ku). (Ku)jatuhkan rasa ini padanya agar (aku) bisa menikmati dunia baru(ku).
Woaw! berdatangan.... mereka yang (kami) sebut penonton mulai berdatangan, duduk, dan memandangi (kami) di depan. Apakah mereka juga melihat (ku). Dag dig dug, senyum tak sabar mulai muncul, lirik mata pada arloji telah mereka layangkan seolah-olah memburu (kami) agar memulainya. Yup! pertunjukkan dimulai. Bismillah! tarik nafas-lepaskan-kutatap not not balok itu-tiup-nafas-tahan-lepaskan, (aku) mulai menikmatinya. Jeda antar repertoar, (ku)lirik, penonton menikmati, semoga hingga akhir.

Flute!
Malam ini (kita) berhasil (menurutku) membuat penonton bertepuk tangan, ikut berdendang, geleng-geleng kepala, dan jeprat jepret kamera. Khusus malam ini, (Kita) boleh bangga karena kerja keras (kita) menuai hasil.

Flute!
tak (ku)sesali pertemuan (kita), (kau) bantu (aku) untuk menikmat dunia (ku) yang lain.(Kita) bekerja keras, Flute. (Kita) tulus berteman, Flute. (aku) bahagia, Flute.

**mencoba mengkonstruksikan apa yang sedang adikku, Aang, pikirkan saat konser GMCO kemarin :) Adekku yang sudah mulai lebih dewasa, menakjubkan tiba-tiba memilih Flute, lebih menakjubkan saat dia memberikan tiket pertunjukkannya, untuk pertama kalinya setelah (kami) berpisah cukup lama, setahun. Adekku tetap anak-anak, bedanya dia beranjak menjadi hebat :) aku merasakan dua sisi itu, anak-anak dan dewasa. Kami bukan dari Ibu atau Ayah yang sama, hanya pertemuan di kampus dan bekerja sama dalam satu team, teman menikmati Bandung berkereta bisnis-jalan kaki-ngangkot-begadangan dalam perjalanan dinas ala KOMAHI UGM keluar Jogja, serta sahabat yang hidup bersama di Jogja. Kuning Orange! saling menguatkan atas mimpi-asa-dan bangun dari keterpurukan. Aang yang muda selalu tulus menerima orang lain (termasuk saya) dengan apa adanya. Sama halnya dengan Aang dan Flute! bekerja sama serta tulus ikhlas saling mengisi, dan lihat, mereka berhasil :) jangan mengharap mereka tulus, tapi selalu tuluslah untuk mereka (sesama) :D

25 Mar 2010

email: Supi, simpati sahabatku

Supi,
badannya bongsor, rasanya seperti kakak kelas saja
tak banyak bicara saat awal-awal masuk kuliah dulu
ya! dia memang membuatku sungkan tertawa haha hihi di depannya
(baca: takut!)

Upss, rupanya, dia penuh lelucon dan gaya cerita khas orang Jogja
Yaelah, kalo begitu mah ngapain ku sungkan padamu, Pi!
Hahahah tawa lepas kami suka muncul ke permukaan

Ya! dia memang punya cara tersendiri menghormati perempuan
Secara Islami pastilah, (untuk hak yang satu ini, tak brani ku ganggu gugat)
Tapi dia hebat, dia tidak banyak berisik soal perilaku yang suka ketawa ngakak
heum, sepele sih memang, namun tak jarang banyak ku temui "Supi-Supi" secara Islami, yang menegurku karna tertawaku
Tapi, Supi yang ini, tetap juara!

Minggu ini, sungguh Minggu terberatku,
Hampa.
Seolah tak ada asa yang ku kejar lagi di Kota ini, Jogja
Tapi, ada Supi sahabatku yang tiba-tiba sms dengan singkat padat dan mengena
Intinya, -tetap semangat, nduk!

Sore ini, kudapati email Fbukku, dan inilah email darinya,
Meski ki tahu, dia unduh dari internet,
Ya! Supi yang ini, tetap juara!

**
Aku minta pada Allah setangkai bunga segar.
Ia beri aku kaktus berduri,
Aku minta pada Allah binatang mungil nan cantik
Ia beri aku ulat berbulu,

Aku sempat sedih, protes dan kecewa
Betapa tidak adilnya ini….
Namun, kemudian kaktus itu berbunga… sangat indah
Ulat itupun tumbuh dan berubah menjadi lupu-kupu yang teramat cantik.

Itulah jalan Allah,
Indah pada waktunya,
Allah tidak memberi apa yang kita harapkan,
Tapi Ia memberi apa yang kita perlukan.

Kadang kita sedih, kecewa, terluka,
Tapi jauh diatas segalanya IA sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita.

Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar

semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang pandai bersyukur atas karunia Allah.

Berangkat! lewat Solo



Selamat Datang di Kota Solo!

Kota ini tempat leluhur dari Ibuku tinggal. Kota yang selalu kurindukan di saat liburan sekolah dasar.
Mengapa? karena di sinilah tempat pelampiasan bermainku setelah berkutat dengan sekolah, les, dan sepinya di rumah sendiri.
Solo! ya, kota yang mana masih kutemukan sawah, gamelan, dan batik.
Solo! ya, kota dimana ku dapat menikmati damainya naik becak menyusuri jalanan Slamet Riyadi, ini tak pernah ku rasakan di kota tempatku tinggal, Semarang.
Solo! ya, kota di mana ku mengerti bagaimana orang mendedikasikan dirinya untuk Ilmu Pengetahuan.

-Sampai jumpa 2 tahun mendatang-

hah? 2 tahun? ke Eropa 2 tahun, alamak lama sekali itu, batinku dalam hati
tidak ada pilihan, keputusan sudah diambil tak ada yang bisa kulakukan, selain nyengir untuk sebuah kesuksesan usahanya.

Ni sudah diurus? tiket sudah di booking? ini? jangan lupa ini juga ya? bawel sekali lisan ini mah,
bolak balik ke kedutaan untuk mengurus semua aplikasinya sudah menjadi kewajibannya sebagai rasa niat berjalan-jalan ke negeri orang, negeri penjajah negeri ini. niat berangkat tidak? lawong gratis koq ndak berangkat....

hah? bulan depan sudah tanggalnya, visanya belum beres? wadoh semprul juga itu teroris yang mati ketembak, namanya pake ngembarin pula, bisa-bisa gagal berangkatlah bulan depan.
ooh, rupanya hanya ada berkas yang asli yang belum ditunjukkan, syukurlah.

the day,
Emirates Airlines? dari mana? Solo? terminal baru, oke.
Ngek Ngok, untung tidak melihat langsung badan gede itu bersalam-salaman pada orang-orang, bersiap untuk bertemu 2 tahun lagi, di Solo. (semoga)

nanti transit dulu di CKG tengah malam.

biip biiip biiip, -pending-
artinya, sudah terbanglah ia ke negeri perampok rempah-rempah masa kerajaan, sampai jumpalah di dunia maya! sampai jumpa di kartu pos, om! Mematangkan diri, pulang untuk mengabdi dan memberi kami ponakan, hahah :D amien. Good Luck, uncle :)

***ups, jadi mengerti untuk apa orang rela merantau jauh-jauh dari keluarga, bila bukan untuk ibadah belajar dan semoga jadi ilmu yang bermanfaat kelak. Ups, jadi tertohok saat diri sendiri heboh mempersiapkan persiapan hidup orang lain, tapi untuk diri kita sendiri belum bisa rapi. Harus lebih rapi!