16 Jun 2011

Something to hold


"Take care ya! I wanna enjoy with satu kantongku. Kabarin detail aku harus jemput di Airport. I'll give you the best airport huge"
"Bye, I'll let you know"



Sejak dulu saya tidak yakin kami bisa berkomunikasi dengan baik, tenggelam dalam kehidupan masing-masing dilengkapi dengan jarak nan terpisah. Bisa beruntung bila bertemu.

Manusia mana yang bisa hidup berjauhan dan ingin mengabaikan saat senang atau susah sedangkan kami memiliki naluri kemanusiaan. Nyatanya, kami harus menjalani itu untuk sementara waktu. Tidak mudah, sulit.

Bimbingan Tuhan.

Sengaja cuti setengah hari dan menemukan buku M. Quraish Dia Dimana-mana, Kekuatan Do'a Istri, Catatan Hati Seorang Istri, dan Rumah Tanpa Jendela. Oh waow "suaminya sedang tidak ada di rumah ya, mbak" tutur mbak Kasir. Balasan, cukup senyum.

Bukan suami yang sedang harus banyak dido'akan, bukan juga calon suami, bukan juga pacar. Lantas apa?
Saya pun tidak tahu bagaimana tepatnya mengucapkan saat berdoa, yang jelas saya yakin Tuhan mengerti dan mengetahui. Saya cuma ingin hati ini tenang.

Ada sosok lelaki yang saya panggil Bapak, Ayah, Eyang Kung yang selalu menguatkan. Lantas kenapa Bapak tetap menguatkan anaknya? Karena Bapak sangat menghargai pilihan anaknya. "Doaku untuk yang terbaik. Semoga lancar, dik"

Oh well, bulan depan saya meninggalkan Tanah Air, bersiap merantau di tengah summer season, Ramadhan, Idul Fitri, dan hal yang sedang tidak ingin saya lakukan sekarang adalah kuliah. Siap tidak siap harus dihadapi.

Tidak menganggap jarak nantinya akan menghambat toh sejak awal memang bukanlah cocok untuk persoalan komunikasi. Ada satu keyakinan, ini akan menjadi jalanNya untuk menguatkan apapun itu. Kun Fayakun!

Semoga ini menjadi Mihrab Cinta kami sebagai manusia dewasa pada Sang Khalik.
Mengerti bagaimana mencintaiNya sesungguhnya.

Semoga Ramadhan ini menjadi Muhasabah Cinta kami sebagai manusia dewasa pada keyakinan masing-masing.

Mustahil kecuali itu rasa yakin. Sudah menjadi ketetapan Allah untuk manusia agar memiliki yakin untuk bahagia dan terlindungi.

_ In this moment we just need something to hold, only a few minute_ # Do the best, right? - Omme


foto itu: dapur Uncle, sosis Maureen