12 Mei 2011

Muridku Harus Merangkak!


'Muridku bukan untuk dikasihani, namun dikuatkan agar siap hadapi dunia' my twitter

Bukan pagi biasa, berkaos merah dan menjajakan koran di lampu merah di bawah rel st. Tugu
Tumpukan koran ada di tangan mereka
"Hari ini libur, Buuuu bukan membolos" teriaknya
Woaw! rasanya wajahku masih tertutup dengan kain pelindung namun mereka bisa mengenali

Lampu merah kedua,
"Ngantor Bu Guru? Semangat ya orang aku juga semangat jualannya, mumpung masih pagi, rejeki biar endak ditotol ayam" ujarnya
Lagi-lagi hanya senyum yang harus kulempar bukan sinis tentunya

Ya, kerasnya jalan hidup yang mereka lalui bukan berarti mereka harus dikasihani.
Kuharap senyum yang kulempar dapat menguatkan mereka bahwa mereka pun bisa hadapi realita dunia ini.
Kuharap senyum yang kulempar dapat membantu mereka yakin bahwa pendidikan tetap menjadi cara memutus jalan hidup mereka kelak.


"Kalau pintar nanti jadi insinyur, bangun jalan dan memakai helm seperti pak Mandor ya, Bu. Nanti uangnya lebih banyak dari Bapak yang bisanya nyemen" harapnya

Harini ak menjadi rindu pada Ayah dan Ibu, hidup berkecukupan membuat diriku masih ada ditengah-tengah untuk bersiap menguatkan murid-muridku

Hitungan hari mendekati perpisahan dengan mereka, entah di kota mana pun, pasti kuyakin dapat membantu menguatkan anak - anak agar ia berani bermimpi, dan menghadapi ajaibnya dunia.

Kurindukan bocornya atap menemani murid kesayanganku, Febri, gadis mungil yang belajar mengenal dunia. "Bahasa Inggris bisa jadi uang, Bu nanti jadi guide di Malioboro atau Prambanan. Eh iya kan, Bu?"

Terima kasih Jokja,

foto itu: kegembiraan di sekolah darurat di pinggiran Ibu Kota
credit to: Daf - Ki - Kakak Cintya

Symphony: Just The Way of Communication


'cewek butuh 100 kata, cowok satu dua tiga kata cukup' - He said

Tidak perlu membangun pagar atau benteng yang tinggi untuk mengungkapkan batasan dari diri kita dengan orang lain, maksudnya mengkomunikasikan maksud dan keinginan kita kepada orang lain itu perlu bahkan penting.
Sebaliknya, membangun rumah tanpa pagar layaknya cluster di perumahan pun tetap memerlukan sepetak pos penjagaan untuk benteng pertahanan. Tamu tidak mudah untuk mengakses, perlu harus lapor satpam, dan mengetok pintu rumah yang dituju.

Ya, Just the way of communication
Bagaimana pandai-pandainya kita berinteraksi untuk mengungkapkan kemauan dan maksud kita
Membangun pagar yang tinggi sekalipun dapat kita masuki apabila kita cerdas untuk mengaksesnya
So, tidak ada yang tidak mungkin untuk berusaha mengenali.

Berinteraksi sosial, persahabatan, berpasangan, pernikahan bukan berarti menyatukan semuanya
Justru perbedaan-perbedaan muncul dengan beraneka ragaman


Ayah Bil, Uncle Im, Omme, Pakdhe Nang lebih senang straight to the point
Sebaliknya, saya, Bunda, Redha butuh bercerita kesana kian kemari
Well, tidak mudah

Saya tidak suka coklat batang atau apapun itu selain BengBeng, tapi Redha suka
Saya berpikir sekolah itu mahal, namun Omme berpikir tidak semua mahal
Saya tidak setuju anak-anak bekerja di jalanan, Pakdhe Nang berpikir daripada mereka hanya bermain2?
Saya tidak senang English full breakfast, Uncle Im senang
Saya senang orkestra, Uncle Im senang gamelan

Saya dan Bunda sangat senang belajar memasak, kami sama
Saya dan Redha senang berbagi cerita, kami sama
Saya dan Omme senang dengan mencoba hal baru dan energik, kami sama
Saya dan Ayah Bil senang memilih diam dan hanya mendengarkan musik bila kami berdua saja, kami sama
Saya dan Uncle Im senang memotret, kami sama
Saya dan Pakdhe Nang senang belajar menulis, kami sama

Ya, pertemuan - pertemuan, penyatuan dalam komitmen dalam interaksi sosial membutuhkan kepandaian dalam memahami orang lain
Menyebalkan? sungguh pasti menyebalkan bila tidak sama
Menyenangkan? sungguh pasti menyenangkan bila sama

Mengalirlah,
Bersabarlah,
Kenalilah selalu :)

Yuk! sampai usia senja, warnai dunia :)

'Inikah yang harus ku hadapi
Perbedaan tiada bertepi
Mengenali keinginanmu terhadap aku
Yang tak semuanya keinginanku' -
**cuma manusia, Krispatih


foto itu: Symphony Hall, Birmingham, U.K

7 Mei 2011

Insyallah Ada Jalannya


Insya Allah Insya Allah Insya Allah Ada jalannya... -Maher Zain

Tidak jarang keresahan melanda dalam perjalanan hidup ini
Resah datang disaat pikiran ini tidak mampu menjangkau apa yang akan terjadi nanti
Sempat ada kebingungan, keterputusasan,
bimbang apakah jalan ini yang terbaik,
Apakah ini patut dilakukan bahkan diperjuangkan?

Pilihan.
Tidak ada yang memaksa untuk memilihnya.
So, tidak ada alasan untuk tidak menikmati pilihan :)

Insyallah ada jalannya. Yakin pada pilihan.
Insyallah ada jalannya