25 Mar 2010

email: Supi, simpati sahabatku

Supi,
badannya bongsor, rasanya seperti kakak kelas saja
tak banyak bicara saat awal-awal masuk kuliah dulu
ya! dia memang membuatku sungkan tertawa haha hihi di depannya
(baca: takut!)

Upss, rupanya, dia penuh lelucon dan gaya cerita khas orang Jogja
Yaelah, kalo begitu mah ngapain ku sungkan padamu, Pi!
Hahahah tawa lepas kami suka muncul ke permukaan

Ya! dia memang punya cara tersendiri menghormati perempuan
Secara Islami pastilah, (untuk hak yang satu ini, tak brani ku ganggu gugat)
Tapi dia hebat, dia tidak banyak berisik soal perilaku yang suka ketawa ngakak
heum, sepele sih memang, namun tak jarang banyak ku temui "Supi-Supi" secara Islami, yang menegurku karna tertawaku
Tapi, Supi yang ini, tetap juara!

Minggu ini, sungguh Minggu terberatku,
Hampa.
Seolah tak ada asa yang ku kejar lagi di Kota ini, Jogja
Tapi, ada Supi sahabatku yang tiba-tiba sms dengan singkat padat dan mengena
Intinya, -tetap semangat, nduk!

Sore ini, kudapati email Fbukku, dan inilah email darinya,
Meski ki tahu, dia unduh dari internet,
Ya! Supi yang ini, tetap juara!

**
Aku minta pada Allah setangkai bunga segar.
Ia beri aku kaktus berduri,
Aku minta pada Allah binatang mungil nan cantik
Ia beri aku ulat berbulu,

Aku sempat sedih, protes dan kecewa
Betapa tidak adilnya ini….
Namun, kemudian kaktus itu berbunga… sangat indah
Ulat itupun tumbuh dan berubah menjadi lupu-kupu yang teramat cantik.

Itulah jalan Allah,
Indah pada waktunya,
Allah tidak memberi apa yang kita harapkan,
Tapi Ia memberi apa yang kita perlukan.

Kadang kita sedih, kecewa, terluka,
Tapi jauh diatas segalanya IA sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita.

Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar

semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang pandai bersyukur atas karunia Allah.

Berangkat! lewat Solo



Selamat Datang di Kota Solo!

Kota ini tempat leluhur dari Ibuku tinggal. Kota yang selalu kurindukan di saat liburan sekolah dasar.
Mengapa? karena di sinilah tempat pelampiasan bermainku setelah berkutat dengan sekolah, les, dan sepinya di rumah sendiri.
Solo! ya, kota yang mana masih kutemukan sawah, gamelan, dan batik.
Solo! ya, kota dimana ku dapat menikmati damainya naik becak menyusuri jalanan Slamet Riyadi, ini tak pernah ku rasakan di kota tempatku tinggal, Semarang.
Solo! ya, kota di mana ku mengerti bagaimana orang mendedikasikan dirinya untuk Ilmu Pengetahuan.

-Sampai jumpa 2 tahun mendatang-

hah? 2 tahun? ke Eropa 2 tahun, alamak lama sekali itu, batinku dalam hati
tidak ada pilihan, keputusan sudah diambil tak ada yang bisa kulakukan, selain nyengir untuk sebuah kesuksesan usahanya.

Ni sudah diurus? tiket sudah di booking? ini? jangan lupa ini juga ya? bawel sekali lisan ini mah,
bolak balik ke kedutaan untuk mengurus semua aplikasinya sudah menjadi kewajibannya sebagai rasa niat berjalan-jalan ke negeri orang, negeri penjajah negeri ini. niat berangkat tidak? lawong gratis koq ndak berangkat....

hah? bulan depan sudah tanggalnya, visanya belum beres? wadoh semprul juga itu teroris yang mati ketembak, namanya pake ngembarin pula, bisa-bisa gagal berangkatlah bulan depan.
ooh, rupanya hanya ada berkas yang asli yang belum ditunjukkan, syukurlah.

the day,
Emirates Airlines? dari mana? Solo? terminal baru, oke.
Ngek Ngok, untung tidak melihat langsung badan gede itu bersalam-salaman pada orang-orang, bersiap untuk bertemu 2 tahun lagi, di Solo. (semoga)

nanti transit dulu di CKG tengah malam.

biip biiip biiip, -pending-
artinya, sudah terbanglah ia ke negeri perampok rempah-rempah masa kerajaan, sampai jumpalah di dunia maya! sampai jumpa di kartu pos, om! Mematangkan diri, pulang untuk mengabdi dan memberi kami ponakan, hahah :D amien. Good Luck, uncle :)

***ups, jadi mengerti untuk apa orang rela merantau jauh-jauh dari keluarga, bila bukan untuk ibadah belajar dan semoga jadi ilmu yang bermanfaat kelak. Ups, jadi tertohok saat diri sendiri heboh mempersiapkan persiapan hidup orang lain, tapi untuk diri kita sendiri belum bisa rapi. Harus lebih rapi!