25 Mar 2010

Berangkat! lewat Solo



Selamat Datang di Kota Solo!

Kota ini tempat leluhur dari Ibuku tinggal. Kota yang selalu kurindukan di saat liburan sekolah dasar.
Mengapa? karena di sinilah tempat pelampiasan bermainku setelah berkutat dengan sekolah, les, dan sepinya di rumah sendiri.
Solo! ya, kota yang mana masih kutemukan sawah, gamelan, dan batik.
Solo! ya, kota dimana ku dapat menikmati damainya naik becak menyusuri jalanan Slamet Riyadi, ini tak pernah ku rasakan di kota tempatku tinggal, Semarang.
Solo! ya, kota di mana ku mengerti bagaimana orang mendedikasikan dirinya untuk Ilmu Pengetahuan.

-Sampai jumpa 2 tahun mendatang-

hah? 2 tahun? ke Eropa 2 tahun, alamak lama sekali itu, batinku dalam hati
tidak ada pilihan, keputusan sudah diambil tak ada yang bisa kulakukan, selain nyengir untuk sebuah kesuksesan usahanya.

Ni sudah diurus? tiket sudah di booking? ini? jangan lupa ini juga ya? bawel sekali lisan ini mah,
bolak balik ke kedutaan untuk mengurus semua aplikasinya sudah menjadi kewajibannya sebagai rasa niat berjalan-jalan ke negeri orang, negeri penjajah negeri ini. niat berangkat tidak? lawong gratis koq ndak berangkat....

hah? bulan depan sudah tanggalnya, visanya belum beres? wadoh semprul juga itu teroris yang mati ketembak, namanya pake ngembarin pula, bisa-bisa gagal berangkatlah bulan depan.
ooh, rupanya hanya ada berkas yang asli yang belum ditunjukkan, syukurlah.

the day,
Emirates Airlines? dari mana? Solo? terminal baru, oke.
Ngek Ngok, untung tidak melihat langsung badan gede itu bersalam-salaman pada orang-orang, bersiap untuk bertemu 2 tahun lagi, di Solo. (semoga)

nanti transit dulu di CKG tengah malam.

biip biiip biiip, -pending-
artinya, sudah terbanglah ia ke negeri perampok rempah-rempah masa kerajaan, sampai jumpalah di dunia maya! sampai jumpa di kartu pos, om! Mematangkan diri, pulang untuk mengabdi dan memberi kami ponakan, hahah :D amien. Good Luck, uncle :)

***ups, jadi mengerti untuk apa orang rela merantau jauh-jauh dari keluarga, bila bukan untuk ibadah belajar dan semoga jadi ilmu yang bermanfaat kelak. Ups, jadi tertohok saat diri sendiri heboh mempersiapkan persiapan hidup orang lain, tapi untuk diri kita sendiri belum bisa rapi. Harus lebih rapi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar