
Museum!
Sejarah Eropa Kuno kuakui sangat mendunia. Baik astronomi, sains, militer, kesehatan, politik, dan seni. Majunya peradaban Eropa.
Saya pun jadi penasaran bagaimana proses peradaban itu dimulai dan terjaga hingga jaman modern kini. Ya itung - itung belajar
Development Ethic.
Wahaha bila satu persatu museum yang saya kunjungi diceritakan bisa panjanglah ceritanya. Mengunjungi museum di London dan Paris memang tidak bisa habis dalam seminggu. Beruntunglah sebelum sampai di kota kecil Birmingham, saya sempat mengunjungi beberapa museum ternama dan memang menjadi impian.
Di Inggris, saya sangat merekomendasian Windsor Castle "
the oldest and largest occupied castle in the world", Natural History Museum, British Museum, London Transport Museum, Museum of London.
Ada tempat menarik lainnya yang mengukir nilai sejarah, sebut saja di seputaran Westminster kita akan menemukan Westminster Abbey, London Eye, Trafalgar, dan Big Ben. Menurut buku travelling dan situs resmi wisata UK, senja di London Bridge sangat asoiii sambil menikmati Tames River Cruise (siap -siap merogoh poundsterling deh ya), berhubung musim dingin, pukul 03.00 disini sudah mulai senja.
Sejarah peradaban Eropa memang sangat legendaris, buktinya Caffe Beatles pun saya jambangi sekedar melihat souvenir dan memotret. Ya itung - itung sebagai pengganti rasa kecewa belum mampir ke Liverpool lantaran harus manut pada yang tua (ahahaha lebih pada harga tiket upperground Virgin yang sangat menusuk kartu kredit kami, maklum bel on line jauh lebih murah daripada di tempat, saya berniat beli ke Birmingham via on len 6.5 pound, lebih ditempat 18 pound uidih aji gile-- di Eropa biaya transportasi sangat harus dipertimbangkan, pilih kreta upperground 25 - 50 poundsterling atau coach/bis national express yang hanya 7 poundsterling namun bisa ngaret hingga 3 jam --ups maaf, ada yang diungkit deh jamuran menunggu :) )
Kembali ke topik, setelah dari Beatles, tidak ada salahnya turun ke selatan naik tue Jubililine dan berhenti di Baker Street Stasiun, dan tepat di depan sudah sampai di Madame Tussauds London tempat hiburan yang kata orang paling harus dimasuki (deuh, bagus deh ya saat kemari tak ada yang bisa bujuk rayu untuk masuk T.T, next time deh ya). Eits, berjalan sedikit kita akan menemukan Sherlock Homes Museum. Hayo siapa yang tidak kenal? Deuh, rugi bandar kemana aja di dunia bila tidak kenal detektif ganteng satu ini, ahahah Awalnya saya heran mengapa dibela - belain ada Sherlock Homes Museum, -tutup mulutm dan jawaban- anda harus mengunjunginya langsung.
Museum?
Pelajaran yang sangat menusuk hati bagi museum di Tanah Air tentunya soal pengelolaan,perawatan, dan sumber daya manusia. Bayangin dwong, di semua museum di Inggris dan Perancis si penjaga museum rapi, ramah, dan memahami pengetahuan negaranya. Iseng ngetes ini petugas pinter atau enggak, saya bertanya atas koleksi museum. Ebuset, mereka hafal dimana dan bagaimana koleksi tersebut. Tidak puas, iseng saya tanya tentang museum apa yang harus saya kunjungi, dan mereka pun menunjukkan pada saya tempat terbaik yang harus saya kunjungi termasuk rute tube apa. Woaw! Amazing! Indonesia harus punya nih SDM beginian. Ya, at least masih ada Ullen Sentalu Museum yang lumayanlah :)
Mari nikmati setiap pekerjaan yang kita dapat, sekalipun terkadang remeh - temeh akan tetap berkontribusi untuk hidup orang lain. Coba deh ya, bila tidak ada si penulis naskah pidato Presiden, uh pasti Presiden kalang kabut (ahaha palagi bila pak SBY, upss).
Jadikan tempat bekerja adalah sajadah untuk kita selalu beribadah,rutinitas kantor ibarat dzikir kita sebagai ibadah yang berulang, jarak kantor - rumah ibarat sa'i kita Safa - Marwah kita. So, pastikan ikhlas dan bergembira ya! :) Ya bila tidak betah, boleh seih jujur pada diri sendiri bahwa kita ingin pindah, ahaha daripada memaksa, True Yur Heart kawan :)Museum penuh misteri kehidupan, ya museum penuh pengetahuan, dan ya ya ya diskusi museum kali ini membawa kita pada pengetahuan lama yang sering terlup, ilmu ikhlas :)
Terima kasih Museum!